MBAH JENGGOT...

3
Diposting oleh cahAngon on 27 Februari 2012 , in
Kita semua tahu bahwa Osama bin Laden, Fidel Castro, Dave Navarro, Lao Tze, Darwin dan bahkan vokalis Limp Bizzkit adalah manusia berjenggot. Orang gak pernah ribut dengan jenggot mereka. Kita juga tahu bahwa Nabi Muhammad saw adalah seorang yang berjenggot, bahkan jenggotnya memenuhi dadanya. Dan beliau adalah seorang yang tidak suka jenggot itu dicukur atau dipotong, kecuali setelah lebih dari satu genggam tangan.
Namun simbah mendapat cerita yang menarik dari teman sejawat simbah yang sudah lumayan tua waktu jadi co-ass (dokter muda) di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Dia adalah seorang yang jenggotnya lumayan runggut bin gondrong. Waktu peledakan WTC dulu dia suka dipanggil sebagai Osama bin Laden oleh dokter2 senior.

Nah sewaktu tugas di RSPAD Gatot Subroto itu, suasananya lumayan kental dengan aroma militer. Sehingga kerapian dan kebersihan amat diperhatikan oleh dokter2 senior. Tak kecuali juga sang co-ass berjenggot kita ini.
Pada suatu waktu, mungkin karena merasa risih melihat berkibar-kibarnya jenggot sang co-ass, sang dokter senior mulai mengusik keberadaan jenggot tersebut.
“Mbok ya dicukur tho le, jenggotmu..,” tegur sang dokter senior. “Biar rapi gitu lho, nggak keliatan kayak penjahat…!”
“Maap dok, lha kalo jenggoten apa keliatan gak rapi?” tanya co-ass kita ini dengan beraninya.
“Haiyo gitu… coba kamu lihat itu para prajurit tangguh TNI itu, kan klimis-klimis rapi, ganteng, dan tampak wibawa. Mbok melek tho lee…” sang senior mulai mbalas dengan agak melecehkan.
“Ooo.. jadi kalo jenggoten itu keliatan kumuh, gak wibawa, dan gak rapi gitu ya dok..??” tanya sang co-ass sambil memancing reaksi.
“Jelas lah. Itu gak usah saya jlentrehne lagi… makanya besok cukur ya…!” jawab sang dokter senior.

“Tapi dok, coba lihat foto di atas ruangan ini!” jawab mas co-ass gak mau segera ngalah, sambil nunjuk fotonya Pahlawan Pendiri ABRI, Jendral gatot Subroto. “Ha wong sang pendiri ABRI saja jenggoten kok dok-dok… apakah pak pahlawan yang digantung potonya itu kumuh, gak wibawa dan gak rapi..? ”
Mak prepet… lanjutan kisahnya simbah gak dikasih tahu oleh mas co-ass jenggoten itu. Namun yang pasti sejak hari itu gak ada lagi yang nyinggung-nyinggung lagi jenggotnya yang semakin berkibar itu.
Simbah jadi teringet lagu pak jenggot yang termashyur sewaktu simbah masih kecil. Gak tahu siapa yang ngarang, tapi kok keliatannya orang2 komunis, terlihat dari isi syairnya :
Pak jenggot-pak jenggot nduwe anak nak
Anake mung siji nangis wae

Amargo wedhi karo jenggote
Wis menengo mengko sore tak cukure

Yang jelas jenggoten itu nyunah……… simbah pun berjenggot. Kata salah satu temen sejawat dokter yang diejek jenggotnya, dia berkata… :
Pancen yen gur jenggoten thok koyo wedhus
Yen gur kumisen thok koyo tikus
Yen ra jenggoten lan ora kumisen koyo bulus
Yen jenggoten plus kumisen… lha kuwi wong bagus…

Share This Post

3 komentar:

Unknown
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonim
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Unknown
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Posting Komentar