PKS TV Hidayat Nur Wahid Berduka atas Meninggalnya WAMEN ESDM

0
Diposting oleh maz pato on 22 April 2012 , in ,
http://www.youtube.com/watch?v=WjfvGeQYOrY&feature=youtu.



Disela sela kesibukkan Aktifitasnya, Dr.H.Hidayat Nur Wahid mengucapkan Belasungkawa terhadap musibah meninggalnya wamen ESDM Widjadjono Partowidagdo saat melakukan pendakiannya di gunung Tambora Dompu NTB sekitar pukul 16.30 wita sabtu 21/4, diduga meninggalnya wamen akibat kecapaian setelah melakukan pendakian hingga ke bukit Tambora. Wamen menghembuskan napas terakhirnya dalam perjalanan dari pos II menuju pos I dilereng Tambora. Sementara gejala sakitnya dimulai dari pos III.

dan  Menurut Kadis Koperasi  Perdagangan Perindustrian dan Energi H Khaerul Insan MM, Wamen melakukan pendakian didampingi oleh  anak buahnya yakni Kabid pertambangan Drs Jufrin dan tiga stafnya serta satu orang wartawan lokal M Ikbal. Sayangnya seluruh kru ini hingga kemarin sore belum berhasil dikonfirmasi karena belum tersambung sinyal dan masih disekitar Tambora.

Diceritakan Khaerul kehadiran Wamen atas informasi dari Kadis Pertambangan Kabupaten Bima, kemudian pada rapat persiapan akhir panen raya jagung Jum"at pagi disampaikan informasi itu. Sementara Wamen sendiri sampai di kota Dompu pada sore harinya dan sempat melakukan shalat ashar dimasjid raya Dompu.

Setelah shalat ashar langsung menuju ke Tambora. Sebelum sampai ke gunung Tambora Wamen sempat mampir ke lokasi panen raya jagung dan bertemu dengan Bupati Dompu dan jajarannya.

Menurut Khaerul, Bupati sempat berusaha mencegah keberangkatan Wamen, selain karena cuaca tidak mendukung, juga karena adanya Menteri Pertanian yang melakukan panen raya jagung. Tetapi Wamen tetap melanjutkan perjalanan menuju gunung Tambora dengan janji sekembalinya akan mampir dan bersama-sama dengan Menteri Pertanian melakukan panen raya jagung.

Pihaknya kata Khaerul menerima informasi sekitar pukul 09 pagi sabtu bahwa Wamen sakit, atas informasi itu kemudian melakukan koordinasi dengan PT STM dan NNT yang memiliki helikopter untuk melakukan evakuasi. Helikopter kedua perusahaan tambang itu pun menuju lokasi Wamen Sakit di sekitar gunung Tambora, kedua heli itu sebenarnya sudah menemukan titik koordinat, tetapi karena cuaca tidak bersahabat heli itupun tak dapat melakukan pendaratan dan pulang sambil menunggu cuaca membaik.

Baru sorenya helikopter bisa mendarat tepatnya di pos I dan langsung dibawa ke RSU Calabai Pekat tetapi dokter yang menangani sejak di pos I menyatakan Wamen meninggal dunia. Usai dilakukan pemeriksaan di puskesmas Calabai Wamen diterbangkan menggunakan helikopter bernomor lambung S 76 milik PT NNT menuju Denpasar atas intruksi Kodam Udayana.

Share This Post

0 komentar:

Posting Komentar