'Dekrit Mursi' : Awal peperangan sesungguhnya antara Mursi vs kroni Mubarak

0
Diposting oleh cahAngon on 24 November 2012 , in ,



Presiden Mesir Muhammad Mursi sadar betul bahwa menjelang satu tahun kepemimpinannya, Mesir masih belum mempunyai format yang pas dalam hal perubahan dan perkembangannya. Tidak heran, ia  baru saja mengeluarkan Keputusan Kepresidenan (Dekrit) yang poin-poinnya adalah;

1-  Mengulangi Investigasi dan Pengadilan terhadap seluruh pihak yang telibat dalam tindak pembunuhan dan terorisme terhadap para demonstran Revolusi 25 Januari, baik elit politik atau badan eksekutif di masa kepemimpinan sebelumnya (Husni Mubarok).
Ini sebagaimana disepakati dalam undang-undang perlindungan revolusi dan undang-undang lainnya. (ini artinya; Mubarak dan antek-anteknya akan diadili kembali).

2- Pernyataan Konstitusi, Undang-undang, serta Keputusan Kepresidenan (Dekrit) yang dikeluarkan oleh Presiden mulai tanggal 30 Nopember 2012 hingga berlakunya konstitusi dan pemilihan parlemen baru, sifatnya valid dan tak bisa diganggu-gugat (maksudnya; semi-absolut).

3- Jaksa Agung diangkat oleh Presiden dengan masa jabatan 4 tahun dan usianya tidak kurang dari 40 tahun (karena jaksa agung sebelumnya adalah antek Mubarak, maka harus dilengserkan dan diganti yang pro-revolusi. ini berkaitan dg poin pertama)

Presiden Mursi lalu mengambil sumpah Talaat Ibrahim sebagai Jaksa Agung baru untuk menggantikan Abdel Maguid, Kamis malam (22/11).

4- Perumusan rancangan Undang-undang Konstitusi baru memiliki masa maksimal 6 bulan, yang terkandung dalam Pasal 60 tentang Deklarasi Konstitusi yang dikeluarkan pada 30 Maret 2011.

5- Tidak diperkenankan bagi pemegang kekuasaan Yudikatif untuk membubarkan MPR maupun Dewan Perumus Konstitusi (sebelumnya DPR pernah dibubarkan oleh Mahkamah Konstitusi, dan hingga detik ini, Mesir tanpa DPR)

6- Presiden diperkenankan untuk mengambil langkah-langkah tegas jika disinyalir ada pihak yang melakukan tindakan yang dapat mengancam revolusi 25 Januari, kehidupan warga, kesatuan negara, keselamatan negara, atau menghalangi lembaga negara dalam menjalankan fungsinya. (disebut dengan “undang-undang perlindungan revolusi” yang artinya, oposisi pro-rezim mubarak akan semakin terjepit.)

7- Dekrit ini dimuat dalam Koran Resmi (lembaran negara) dan mulai diberlakukan mulai tanggal 21/11/2012. [dedih mulyadi/islampos]

***

Dan seperti biasa, kalangan oposisi liberal yang disokong sisa-sisa rezim Mubarok menentang Dektrit Mursi ini. Mereka bahkan menuduh Mursi sudah jadi Firaun yang berkuasa mutlak.

APA SESUNGGUHNYA YANG TERJADI?

Berikut analisa Rois Rahma Fathoni Mahasiswa S2 Al Azhar university Cairo yang dia sampaikan via akun twitternya @kaisar_el_rema dan tulisan beliau di blognya untuk melengkapi. Selamat menyimak...

  1. Bismillah. Mursi akan sampaikan pidato sebentar lagi. (Pidato di hadapan ribuan demonstran yang mendukung 'Dekrit Mursi' -ed). Berikut isi pidato Mursi....


  2. Saya bersama siapapun, baik yg mendukung saya maupun oposisi. Saya tidak akan memusuhi siapa pun.

  3. Semua ini agar terciptanya demokrasi dan kebebasan.

  4. Wahai rakyat Mesir sekalian, saya tidak pernah khawatir dengan adanya opisisi. Justeru saya mendambakan oposisi berkwalitas.

  5. Saya menjaga hak-hak oposisi dan memberikan kebebasan.

  6. Ini negara kita. Tanah air kita semuanya.

  7. Ada sekelompok kecil golongan yang ingin menjegal revolusi. Kita akan terus berjalan.

  8. Tidak perlu mengkhawatirkan cita-cita revolusi. Kewajiban saya untuk membuatnya nyata.

  9. Keputusan yang saya ambil untuk menjaga negara dan semua rakyat derajatnya sama di Mesir.

  10. Yang ingin mengkritik silahkan bicara langsung. Terus terang. Bebas. Tapi jangan menghambat produktivitas negara.

  11. Uang kotor yang didapat dari kroni rezim Mubarak berusaha merusak kantor lembaga negara. Saya tidak akan lepaskan.

  12. Saya akan buka semua topeng.

  13. Saya tidak akan mendzalimi seseorang, partai, lelaki atau perempaun demi keuntungan pribadi. Itu perkara remeh temeh.

  14. Saya tidak suka mengeluarkan keputusan darurat (dekrit) namun jika negara terancam saya tidak akan ragu2.

  15. Mesir sedang menuju kebangkitan. Kita akan memiliki DPR, MPR, Yudikatif dan UU(D).

  16. Yakinlah, kita akan semakin baik di masa mendatang.

  17. Adapun terkait korban kereta api, kita semua merasakan kepedihan dan negara telah membantu. (beberapa hari lalu terjadi musibah kereta api yang menimbulkan banyak korban jiwa, menteri perhubungan langsung mundur meletakan jabatan menteri -ed).

  18. Semua pahlawan revolusi 25 Januari yang telah gugur, mereka semua tidak akan sia-sia. Kita akan qishash! (akan menghukum siapapun yang bertanggung jawab -ed)

  19. Setelah referendum UUD kita akan langsung gelar pemilu. (sebelumnya DPR hasil pemilu yg dimenangkan kubu islamis dibubarkan oleh peradilan, ini kerjaan liberal dan antek Mubarak -ed)

  20. Pada setiap keputusan yang dikeluarkan pasti ada pendukung dan penentang. Tapi saya tidak akan mendzalimi siapapun.

  21. Wahai rakyat Mesir, hatiku bersama Anda sekalian. Cinta saya tumpah untuk Anda semua.

  22. (Mursi ini selalunya bikin kerjaan paspampres. Kalau pidato jalan-jalan. Maunya menyapa semua yg hadir.)

  23. Oke. Sekarang hastag #Mesir ya. Kita mau share sedikit akar masalahnya.

  24. Sebagian kaum oposisi Mesir sudah bergabung dengan kroni Mubarak. Mereka akan menolak apapun keputusan Mursi.

  25. Misalkan, ketika keputusan pertama kali akan mencopot Jaksa Agung, kaum opisisi dan entek Mubarak ramai-ramai menolak keputusan.

  26. Padahal salah satu tuntutan saat revolusioner 25 Januari berlangsung jelas: menumbangkan Mubarak dan mencopot Jaksa Agung.

  27. Kenapa Jaksa Agung diseret? Sebab dia ini orangnya Mubarak dan membekukan semua aduan kasus kroni rezim. Dia juga yang menyembunyikan data.

  28. Banyak pejabat rezim Mubarak yang dibebaskan sebab bukti-bukti kejahatan tidak dikeluarkan sama Jaksa Agung.

  29. Usut punya usut mengapa oposisi menentang pencopotan Jaksa Agung, sebab ternyata pemimpin mereka terjerat kasus korupsi.

  30. Kalau Jaksa Agung ini diganti, kebobrokan mereka juga diangkat ke publik. Salah satu yg sudah jelas adalah Badawi, ketua partai Wafd. (Partai Wafd salahsatu yang langsung menolak Dekrit Mursi -ed)

  31. Selanjutnya Mesir akan menggelar referendum UU(D). Sayangnya, selalunya kaum oposisi membuat kegaduhan.

  32. Dewan konstituante, lembaga berfungsi menelurkan UU sebelum direferendum dibubarkan oleh pengadilan atas aduan opisisi.

  33. Banyak perdebatan yang tidak sehat soal Dewan Konstituante ini. Tujuannya menyeret negara agar selalu dalam gelombang.

  34. Setelah dibubarkan, Dewan Konstituante yg baru dibentuk. Anggotanya dari berbagai elemen. Point panas ada pada 'sumber undang2' dan 'wanita'.

  35. Ini juga berdarah-darah. Berkali-kali Dewan Konstituante jilid 2 dimasukkan pengadilan untuk dibubarkan. Tetapi selalunya gagal.

  36. Maka di last minute, setelah draft selesai 90% lebih, kaum oposisi dipimpin Amr Musa walk out. Konstelasi politik menjadi panas.

  37. Siapakah Amr Musa? Dia kroni Mubarak. Pernah menjabat Menlu. Dikirim Mubarak menjadi Sekjend Liga Arab dan calon presiden tersingkir (pada pilpres yg dimenangkan Mursi -ed).

  38. Masih ingatkah kita dengan Thanthawi cs yang dipecat Mursi sebab usaha kudeta? Nah, sekarang ini dia mulai bergerak.

  39. Mendagri & Menhan dalam acara yg dihadiri perwira mengatakan : Ada upaya adu domba membenturkan kekuatan militer. Tidak akan berhasil!

  40. Beberapa hari kemarin, pemimpin oposisi menyerukan demonstrasi memperingati jatuhnya korban demonstrasi di jl Muhammad Mahmud.

  41. Demonstran yang berjatuhan ini terjadi paska Mubarak tumbang dan negara di tangan Thanthawi Cs.

  42. Ratusan orang memenuhi pangilan demonstrasi yang diserukan oposisi. Anehnya, tidak satupun pemimpin oposisi ini turun ke jalan.

  43. Sebelumnya negara telah mecium demonstrasi ini bertujuan merusak kantor polisi dan lembaga keamanan lainnya.

  44. Benar saja, ratusan orang ini membikin keributan. Menyerang kantor polisi dengan batu dan molotov.

  45. Bentrok ini terjadi ketika Mesir menjadi mediasi gencatan senjata antara Israel – Gaza.

  46. Pemimpin-pemimpin oposisi tidak bergerak sedikitpun. Seolah membiarkan agar kerusuhan berkecamuk semakin besar.

  47. Sebagian kabar mengatakan, demonstrasi dimanfaatkan antek-antek Mubarak. Mereka yang mengerahkan massa menyerang kantor polisi.

  48. Ketika surat aduan dilayangkan kepada Jaksa Agung (lama) untuk menangkap aktor intlektual, dia hanya menangkap seorang pemuda biasa.

  49. Jaksa Agung berusaha agar masalah tidak tuntas ke pucuknya.

  50. Selanjutnya, Mufti Libanon dalam khutbah Jum'atnya hari ini (23/11) mengatakan ada suplai dana dalam jumlah besar untuk menumbangkan Mursi.

  51. Sebetulnya hal ini sudah lama diungkap oleh penulis besar Mesir Fahmi Huwaidy: 'Ada perkumpulan dengan dana dari luar untuk menghadang IM'.

  52. Jadi kondisi inilah yang melandasi Mursi mengeluarkan dekrit tegasnya.

  53. Dalam dekrit Mursi katakan : MPR dan Dewan Konstituante tidak bisa dibubarkan. Sebab ada usaha mengarah ke sana.

  54. Validitas data yang dipegang Mursi inilah yang membuatnya mengeluarkan keputusan, bukan mengusir riak-riak tapi mencabut akar.

  55. Dimana akarnya? Jaksa Agung dan kroni Mubarak. Sebab itu, Abdul Majid dicopot dan pejabat politis maupun eksekutif Mubarak akan diadili.

  56. Mursi juga menegaskan, dekrit ini tidak bisa diganggu gugat. Mengapa?

  57. Sebab banyak politisi yang akan menciptakan suasana panas. Membawa dekrit ke pengadilan dengan tuduhan inkonstitusional.

  58. Meskipun kemungkinan besar usaha politisi ini gagal, tapi membawa permasalahan dekrit pada perdebatan tidak sehat akan memakan banyak tenaga.

  59. Inilah awal peperangan sesungguhnya antara Mursi vs kroni Mubarak. Ke depan suasana Mesir sangat patut untuk dipantau.

  60. (Mayoritas rakyat Mesir mendukung Dekrit Mursi) Hasil polling dukungan keputusan Mursi : Aljazeera 91%, Rashad 84%, Kulluna Khalid Said 74%, Khabar 86%, Shorouk 64%, Youm Sabi 51% ...

***
Jaksa Agung dan Kotak Pandora
Oktober 14, 2012 by kaisarelrema

Abdul Majid Mahmud
Jaksa Agung lama yang dipecat
Abdul Majid Mahmud, lelaki tua gagap dan tidak pandai berbahasa Inggris ini, pada tahun 2006 diangkat oleh Mubarak sebagai Jaksa Agung. Tahun 1992, meski belum menduduki jabatan Jaksa Agung, Abdul Majid sudah mengabdi kepada rezim militer. Ketika seorang timses Ikhwan pada pemilu parlemen ditangkap, mereka meminta kepada Abdul Majid untuk membebaskannya. “Tugas saya hanya menandatangi berkas yang sudah disortir negara. Selain itu saya tidak tahu-menahu,” jawab Abdul Majid.
Untuk itulah loyalis fanatik seperti dirinya, saat revolusi menghantam Mubarak dan seketika kasus-kasus kroninya dimeja-hijaukan, dengan rapih Abdul Majid mengubur semua data-data kriminil di kantornya. Di sanalah alasan, mengapa pengadilan tersangka pembunuhan demonstran pada Mauqiatul Jamal setelah berjalan terlunta-lunta selama 20 bulan berakhir dengan keputusan membebaskan 101 nama. “Tidak adanya data kuat untuk menjerat tersangka,” alasan hakim.
Maka rakyat marah. Dan pihak kepresidenan menetapkan agar Abdul Majid dipindah jabatan sebagai Duta Besar di Vatikan. Abdul Majid yang gagap ini awalnya menyetujui secara lisan. Namun pada waktu Ashar hingga Maghrib, beberapa pengusaha pemilik stasiun televisi dan donatur partai sekular berkumpul di satu hotel. Yang terjadi setelahnya adalah televisi sibuk menyiarkan berita : “Pemecatan Jaksa Agung” ; “Presiden Mengintervensi Lembaga Kehakiman.” Tokoh-tokoh politik sekular juga mengecam langkah Mursi. Padahal di awal-awal revolusi salah satu tuntutan demonstran juga menggulingkan Jaksa Agung. Demi berkata ‘tidak’ terhadap apapun kebijakan Mursi, politikus sekular ini berpihak pada kroni Mubarak dan menjual darah pejuang yang telah gugur menegakkan revolusi. Sebetulnya tidak ada intervensi presiden di ranah yudikatif. Dan birokrasi untuk menugaskan Abdul Majid menjabat Duta Besar sah secara konstitusi. Sebelumnya, Jamal Abdul Nashir memindah tugaskan 3 Jaksa Agung di masanya, Anwar Sadar memecat Jaksa Agung di kepemimpinannya, dan Husni Mubarak mengganti Jaksa Agung di pemerintahannya.
Pada Jum’at 12 Oktober Ikhwanul Muslimin menginstruksikan kadernya untuk turun ke Tahrir setelah Ashar. Di hari dan tempat yang sama, sekitar 14 parpol sekular memutuskan untuk berdemonstrasi dengan mengusung tema ‘Kegagalan Mursi di 100 Hari Pertama’. Jadi pada saat itu terdapat dua faksi di Tahrir ; pendukung dan oposisi Mursi. Anehnya, meskipun Ikhwanul Muslimin menginstruksikan kadernya untuk datang ke Tahrir selepas Ashar, kerusuhan justeru meletus setelah shalat Jum’at. Puluhan orang tak dikenal datang dari jalan Muhammad Mahmud dan tiba-tiba merobohkan panggung faksi oposisi seraya meneriakkan yel-yel “Mursi.. Mursi..”
Serta merta media massa yang mendapat suntikan dana politikus sekular berulang-kali mempublish gambar perobohan panggung dan menuding Ikhwanul Muslimin yang paling bertanggung jawab. Jelas mereka tidak akan menampilkan gambar dibakarnya 2 bus dan perusakan 1 bus milik Ikhwanul Muslimin, sebanyak 71 kader yang berdemonstrasi di depan kantor Kehakiman luka-luka diserang batu dan kantor FJP dilempari molotof. Untung masyarakat berhasil meringkus 3 pelaku dan mereka mengaku dibayar.
Maka Jaksa Agung adalah kotak pandora. Jika diisi oleh orang pro-revolusi data-data yang telah dikubur bisa dibangkitkan kembali. Itulah yang melandasi pengusaha gelap pemilik televisi berkumpul di satu hotel. Itulah alasan mengapa Abdul Majid merevisi keputusannya untuk menerima jabatan dubes Vatikan. Kata Mahmud Ghazlan, jubir Ikhwanul Muslimin, “sedikitnya sebanyak 40 ribu kader Ikhwanul Muslimin dijebloskan ke penjara tanpa bukti di masa Husni Mubarak. Dan Abdul Majid bertanggung jawab atas separuhnya.” Maka bagi Abdul Majid, pengunduran dirinya dari jabatan Jaksa Agung tidak lain senjata makan tuan, bunuh diri.
Satu-satunya senjata kroni Mubarak untuk tetap bertahan setelah dicopotnya jenderal-jenderal totalitarian adalah bermain di ranah pengadilan. Ke depan, kita akan menyaksikan pertempuran undang-undang. Dan untuk itulah Mursi memilih wakilnya dari kalangan profesional hukum.

*http://kaisarelrema.wordpress.com/2012/10/14/jaksa-agung-dan-kotak-pandora/

Share This Post

0 komentar:

Posting Komentar