Di antara Kisah Qiyamullail Para Salafusshalih

0
Diposting oleh cahAngon on 13 Januari 2010 , in

Ketahuilah –wahai yang selalu mendapatkan kasih sayang dan perlindungan Allah- bahwa kebanyakan dari orang-orang yang malas dan menganggur jika mendengar berita (kisah) kesungguhan para salafussalih dalam menunaikan ibadah qiyamullail, mereka menduga sebagai perbuatan berlebihan dan tasyaddud (keras) dan taklif (beban) yang berlebihan dan melampaui batas pada jiwa mereka.
Ini adalah suatu kejahilan dan kesesatan, karena ketika lemah keimanan kita, menurun azimah kita, kecil rasa rindu kita kepada surga dan sedikit rasa takut kita pada neraka maka akan mudah tunduk pada kenikmatan dan  rasa senang yang diiringi sikap malas, tidur dan lalai. Akhirnya kitapun menjadi seseorang yang jika mendengar para ahli zuhud dan ahli ibadah serta apa yang mereka lakukan dari berbagai kesungguhan dan kegigihan dalam beribadah dan ketaatan terasa asing dan bahkan berusaha mengingkarinya. Tentunya tidak asing, karena setiap ada bejana yang ada di dalamnya pasti akan masak (matang), dan ketika hati para salaf bergantung pada Zat yang Maha Lembut dan Maha Pemaksa, keinginan mereka hanya tertuju pada tempat yang kekal. Seharusnya tertulis pada diri kita akan kebanggaan yang sangat mulia tersebut, karena mereka telah memberikan teladan yang mulia kepada kita. Namun ketika kita tunduk pada dunia dan berlomba-lomba menggapainya, mka kita akan menjadi jahat dibuatnya. Karena itu, sadarlah wahai saudaraku yang tercinta dari kelalaian ini, karena mereka pada ahli ibadah yang memiliki kesungguhan dalam beribadah di malam hari seakan seperti rahib, sementara kita tetap berada dalam kemalasan dan tenang berada diatas bantal!!
Berikut ini kisah para salafussalih dalam menunaikan ibadah qiyamullail dan sikap mereka terhadapnya:
  • Sa’id bin Musayyib berkata: Sungguh seseorang yang bangun pada malam hari lalu menunaikan shalat malam, Allah akan memberikan kepadanya wajah yang berseri sehingga dicintai oleh setiap muslim, dan melihatnya sebagai sosok yang belum pernah dilihat sebelumnya. Lalu beliau berkata: “Sungguh saya sangat senang kepada orang ini”
  • Disebutkan ketika Al-Hasan Al-Bashri ditanya: Kenapa orang-orang yang rajin menunaikan ibadah qiyamullail mendapatkan wajah yang berseri-seri? Beliau menjawab: karena mereka telah meluangkan waktu mereka untuk Yang Maha Rahman maka Allah memberikan kepada mereka cahaya-Nya.
  • Al-Fudhail bin Iyadh menggenggam tangan Al-Husain bin Ziyad, lalu berkata kepadanya; Wahai Husain, Sesungguhnya Allah turun pada setiap malam ke langit dunia lalu berkata: sungguh berdusta orang yang mengaku mencintaiku jika datang waktu malam namun terlelap tidur?!! Bukankah setiap orang yang dicintai akan meluangkan waktu kepada yang dicintainya?!!! Inilah Aku muncul melihat orang yang mencintai-KU pada saat tiba waktu malam kepada mereka,…., besok akan Aku tetapkan mata kekasih-KU di surga-KU.
  • Ibnu Al-Jauzi berkata: Ketika mendengar ucapan orang yang bersungguh-sungguh akan celaan (sungguh berdusta orang yang mengaku mencintaiku jika datang waktu malam namun terlelap tidur) dirinya bersumpah untuk tidak tidur selamanya.
  • Seorang hamba yang shalih Abdul Aziz bin Abi Rawwad menghamparkan dipannya untuk tidur pada malam hari, lalu dia meletakkan tangannya diatas kasurnya dan merasakannya, lalu dia berkata: Sungguh lembut nian engkau!! Namun dipan di surga lebih lembut darimu!! Kemudian dia bangun dan menunaika shalat.
  • Al-Fudhail bin Iyadh berkata: Jika anda tidak mampu menunaikan qiyamullail dan puasa disiang hari maka ketahuilah bahwa anda telah diharamkan darinya, anda telah dikuasai oleh banyak kesalahan dirimu.
  • Seseorang pernah bertanya kepada Ibrahim bin Adham: Sungguh Aku tidak sanggup menunaikan qiyamullail maka berikanlah kepadaku obatnya?!!! Lalu beliau berkata: Janganlah engkau melakukan maksiat pada siang harinya sehigga Allah akan membangunkanmu pada malam harinya, dan ketahuilah bahwa berdirimu dihadapan Allah pada malam hari sangatlah mulia disisi-Nya dan orang yang selalu bermaksiat tidak berhak mendapatkan kemuliaan-Nya.
  • Sufyan At-Tsauri berkata: Aku pernah diharamkan melakukan qiyamullail selama 5 bulan karena perbuatan dosa yang pernah aku lakukan.
  • Seseorang pernah berkata kepada Al-Hasan Al-Bashri: wahai Abu Said: sesungguhnya aku pernah mengabaikan permintaan maaf dan senang melakukan qiyamullail, dan aku kembalikan kesucianku namun kenapa aku tidak bisa melakukan qiyamullail?!!! Al-Hasan berkata: Dosa-dosamu telah mengekang dirimu!!
  • Seseorang juga pernah berkata kepada Al-Hasan Al-Bashri: tolonglah saya untuk bisa melakukan qiyamullail?!! Beliau menjawab: dosa-dosamu telah mengekang dirimu dari melakukan qiyamullail.
  • Ibnu Umar berkata: pertama kali yang akan berkurang dalam  ibadah adalah tahajjud dimalam hari, dan meninggikan suara pada saat membaca Al-Qur’an.
  • Atha Al-Khurasani berkata: sesungguhnya seseorang jika menunaikan qiyamullail untuk bertahajjud akan mendapatkan kegembiraan di dalam hatinya, namun jika matanya terkuasai oleh rasa kantuk dan tidur hingga lalai dari hizbnya (melakukan qiyamullail) maka pada pagi harinya akan merasa sedih dan hati yang hancur, seakan dirinya telah kehilangan sesuatu, dan sungguh dirinya telah kehilangan sesuatu yang paling berharga dan bermanfaat (qiyamullail).
  • Hasan bin Shalih berkata: Sungguh saya malu kepada Allah jika tidur terlalu banyak (berlebihan) maksudnya adalah berbaring diatas dipan (bukan untuk tidur) sampai pada tidurlah yang mengalahkan diriku dan ketika aku tertidur dan kembali bangun kemudian kembali untuk tidur maka Allah tidak akan membangunkan diriku. 
Terakhir wahai saudaraku tercinta, bangunlah untuk shalat walau hanya satu rakaat dan saya akhiri tulisan ini hadits ini dengan hadits nabi saw :
مَنْ قَام بعشر آيات لم يُكتب من الغافلين ، ومن قام بمائة آية كُتب من القانتين ، ومن قام بألف آية كتب من المقنطرين
“Barangsiapa yang bangun dengan membaca 10 ayat maka tidak akan ditulis untuknya bagian dari orang yang lalai, dan barangsiapa yang bangun lalu shalat dan membaca 100 ayat maka akan ditulis untuknya bagian dari ahli ibadah, dan barangsiapa yang bangun lalu shalat dan membaca 1000 ayat akan ditulis sebagai Al-Muqantirun . (Abu Daud dan ditashih oleh Al-Bani) maksud dari Al-Muqantirun adalah mereka yang akan melintasi jembatan dengan mudah oleh karena ganjaran yang diberikan untuknya.
( al-ikhwan.net : 55 kisah qiyamullail para salafusshalih )
 

Share This Post

0 komentar:

Posting Komentar