• img

    KAMUFLASE...

    Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”...
  • img

    Jujur...

    Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan “bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”...
  • img

    Pemimpin

    Seringkali terbukti bahwa tugas utama seorang pemimpin hanyalah bagaimana memilih orang yang tepat. Begitu berhasil memilih orang yang tepat seringkali tugas seorang pemimpin sudah selesai. Setidaknya sudah 80 persen selesai. Tapi begitu seorang pemimpin salah memilih orang, sang pemimpin tidak terbantu sama sekali, bahkan justru terbebani...
  • img

    Karena Ukuran Kita Tak Sama

    seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi...
  • img

    Kemenangan..

    Kemenangan sejati yang paling mendasar dan substansial adalah jika kebenaran tetap bersemayam di hati kita. Tidak terkontaminasi oleh racun-racun kehidupan, tidak tergoda oleh iming-iming apapun bentuknya, yang membuat hati kita diisi oleh nilai-nilai lain selain nilai kebenaran yang bersumber dari Allah SWT, ...

Atas Nama Kemiskinan..

0
Diposting oleh cahAngon on 19 Juli 2011 , in
Karena aku miskin dan merasa miskin
Maka angkotku tak perlu taat rambu
Kejar setoran lebih perlu
Maka ku ngetem seenak brutu
Kalian yang sekilo meter di belakangku jangan menggerutu
Ini juga demi anak isteriku

Karena aku miskin dan merasa miskin
Maka ku tak mampu beli mobil
Hanya motor itupun mencicil
Jalan mobil ku srobot dan kuambil
Pecicilan di jalanan macam si kancil
Kupikir tak apa karna ku miskin dan ekonomi labil Karena aku miskin dan merasa miskin
Maka aku ke kota modal nekat
Tanah kosong kukangkangi dan kusikat
Kubangun kerajaanku tanpa sertipikat
Kudirikan mesjid buat pengaman dan pemikat
Karena kupikir orang kaya juga tak kalah bejat

Karena aku miskin dan merasa miskin
Kupikir pantas jika mengemis
Kujual wajah sendu isak dan tangis
Bayi kusewa agar hati kalian makin miris
Kupoles badan dengan bau busuk dan amis
Agar kalian mau memberi demi janji sorga kalian yang manis

Karena aku miskin dan merasa miskin
Kubangun supermarket di trotoar
Berkaki lima dagangan dan jasa kugelar
Ke bahu jalanan supermarketku melebar
Jalanan macet bukanlah masalah besar
Karena ku harus bersaing dengan mall dan super bazaar

Karena aku miskin dan merasa miskin
Maka ku bisa berbuat onar dan menyakiti
Demi ketenangan kutarik uang keamanan dan upeti
Kugalang massa kubentuk kelompok orang sakti
Kebal tusukan dan kebal aturan yang membatasi
Karena penyewa dan pelindungku pejabat yang sedang sakit hati

Karena aku miskin dan merasa miskin
Maka ku berhak ambil paksa dari orang kaya
Ngamen tak diberi kugores cat mobilnya
Kuminta tak dikasih kurampok rumahnya
Sukur-sukur ada kerusuhan, kujarah kekayaannya
Karna kupikir begitulah seharusnya

Karena aku miskin dan merasa miskin
Aku hanyalah sekedar pekerja buruh
Kumerasa hidupku hanya untuk disuruh-suruh
Maka jika diajak mbangkang kusambut dengan riuh
Tanpa kutahu tujuan yang hendak ditempuh
Yang penting hari itu ku bisa mbolos dan tak perlu kerja berpeluh

Itulah diri dan hidupku
Kuharap kalian tak perlu meniru
Hidup penuh pembenaran dari kelakuan palsu
Inti sebenarnya hanyalah hawa napsu
Dibungkus tuntutan keadilan sebagai bahan isu
Padahal hakikatnya kemalasan penuh lesu

Mbah Dipo, 6 Oktober 2009
Seorang yang sudah mambu lemah
Siap mujur ngalor mlumah
Menuju alam barzah
Hidup harus pantang menyerah
Jangan sedih dan susah
Kerja keras tanpa lelah

Kisah Sa’id bin Harits Berbuka Puasa Bersama Bidadari

0
Diposting oleh cahAngon on 13 Juli 2011 , in
Hisyam bin Yahya al-Kinaniy berkata, “Kami berperang melawan bangsa Romawi pada tahun 38 H yang dipimpin oleh Maslamah bin Abdul Malik. Dalam pertempuran itu ada di antara kami seorang lelaki yang bernama Sa’id bin Harits yang terkenal banyak beribadah, berpuasa di siang hari, dan shalat di malam hari.

Saya melihat orang itu adalah orang yang sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah, baik siang maupun malam hari. Jika dia tidak sedang melakukan shalat atau ketika kami berjalan-jalan bersama, saya lihat dia tidak pernah lepas dari berdzikir kepada Allah dan membaca Al-Qur’an.

Pada suatu malam ketika kami melakukan pergantian jaga (saat mengepung benteng Romawi), sungguh saat itu kami dibuat bingung olehnya. Saat itu saya katakan kepadanya, ‘Tidurlah sebentar karena kamu tidak tahu apa yang akan terjadi pada musuh. Jika terjadi sesuatu agar nantinya kamu dalam keadaan siaga.’ Lalu dia tidur di sebelah tenda sedangkan saya berdiri di tempatku berjaga. Di saat itu saya mendengar Said berbicara dan tertawa, lalu mengulurkan tangan kanannya seolah-olah mengambil sesuatu kemudian mengembalikan tangannya sambil tertawa. Kemudian ia berkata, ‘Semalam.’ Setelah berkata seperti itu tiba-tiba ia melompat dari tidurnya dan terbangun dan bergegaslah dia bertahlil, bertakbir, dan bertahmid.

Lalu saya bertanya kepadanya, ‘Bagus sekali, wahai Abul Walid (panggilan Sa’id), sungguh saya telah melihat keanehan pada malam ini. Ceritakanlah apa yang kau lihat dalam tidurmu.’

Dia berkata, ‘Aku melihat ada dua orang yang belum pernah aku lihat kesempurnaan sebelumnya pada selain diri mereka berdua. Mereka berkata kepadaku, ‘Wahai Sa’id, berbahagialah, sesungguhnya Allah swt. telah mengampuni dosa-dosamu, memberkati usahamu, menerima amalmu, dan mengabulkan doamu. Pergilah bersama kami agar kami menunjukkan kepadamu kenikmatan-kenikmatan apa yang telah dijanjikan oleh Allah kepadamu.’

Tak henti-hentinya Sa’id menceritakan apa-apa yang dilihatnya, mulai dari istana-istana, para bidadari, hingga tempat tidur yang di atasnya ada seorang bidadari yang tubuhnya bagaikan mutiara yang tersimpan di dalamnya. Bidadari itu berkata kepadanya, “Sudah lama kami menunggu kehadiranmu.” Lalu aku berkata kepadanya, “Di mana aku?” Dia menjawab, “Di surga Ma’wa.” Aku bertanya lagi, “Siapa kamu?” Dia menjawab, “Aku adalah istrimu untuk selamanya.”

Sa’id melanjutkan ceritanya. “Kemudian aku ulurkan tanganku untuk menyentuhnya. Akan tetapi dia menolak dengan lembut sambil berkata, ‘Untuk saat ini jangan dulu, karena engkau akan kembali ke dunia.’ Aku berkata kepadanya, “Aku tidak mau kembali.” Lalu dia berkata, “Hal itu adalah keharusan, kamu akan tinggal di sana selama tiga hari, lalu kamu akan berbuka puasa bersama kami pada malam ketiga, insya Allah.”

Lalu aku berkata, “Semalam, semalam.” Dia menjawab, “Hal itu adalah sebuah kepastian.” Kemudian aku bangkit dari hadapannya, dan aku melompat karena dia berdiri, dan saya terbangun.

Hisyam berkata, “Bersyukurlah kepada Allah, wahai saudaraku, karena Dia telah memperlihatkan pahala dari amalmu.” Lalu dia berkata, “Apakah ada orang lain yang bermimpi seperti mimpiku itu?” Saya menjawab, “Tidak ada.” Dia berakta, “Dengan nama Allah, aku meminta kepadamu untuk merahasiakan hal ini selama aku masih hidup.” Saya katakan kepadanya, “Baiklah.”

Lalu Sa’id keluar di siang hari untuk berperang sambil berpuasa, dan di malam hari ia melakukan shalat malam sambil menangis. Sampai tiba saatnya, dan sampailah malam ketiga. Dia masih saja berperang melawan musuh, dia membabat musuh-musuhnya tanpa sekalipun terluka. Sedangkan saya mengawasinya dari kejauhan karena saya tidak mampu mendekatinya. Sampai pada saat matahari menjelang terbenam, seorang lelaki melemparkan panahnya dari atas benteng dan tepat mengenai tenggorokannya. Kemudian dia jatuh tersungkur, lalu dengan segera aku mendekati dia dan berkata kepadanya, “Selamat atas buka malammu, seandainya aku bisa bersamamu, seandainya….”

Lalu ia menggigit bibir bawahnya sambil memberi isyarat kepadaku dengan tersenyum. Seolah-olah dia berharap ‘Rahasiakanlah ceritaku itu hingga aku meninggal’. Kemudian dari bibirnya keluar kata-kata, “Segala puji bagi Allah yang telah menepati janji-Nya kepada kami.” Maka demi Allah, dia tidak berucap kata-kata selain itu sampai dia meninggal.

Kemudian saya berteriak dengan suaraku yang paling keras, “Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian semua melakukan amalan untuk hal seperti ini,” dan aku ceritakan tentang kejadian tersebut. Dan orang-orang membicarakan tentang kisah itu dan mereka satu sama lain saling memberikan teguran dan nasihat. Lalu pada pagi harinya mereka bergegas menuju benteng dengan niat yang tulus dan dengan hati yang penuh kerinduan kepada Allah swt. Dan sebelum berlalunya waktu Dhuha benteng sudah bisa dikuasai berkat seorang lelaki shaleh itu, yaitu Sa’id bin Harits. Allahu a’lam
www.dakwatuna.com

Mengenang seorang sahabat, jundi yang terbaik, Allahuyarham Akhuna Sofyan
Senen, 11 Juli 2011




@rezasyam Berbincang tentang #Khawarij

0
Diposting oleh cahAngon on 11 Juli 2011 , in ,
Tweeps, kali ini saya ingin sedikit berbagi mengenai sebuah kelompok dalam Islam yang sering jadi buah bibir: #khawarij

1. #khawarij, sepanjang sejarah islam, benar-benar kontroversial & sangat menarik untuk dikaji. mengapa? karena mereka unik

2. nabi menyebut shalat & puasa mereka sangat teguh, bahkan bisa jadi lebih baik dari para sahabat. #khawarij

3. bahkan di kening Ibnu Muljam, salah 1 pentolan #khawarij, terdapat bekas kecoklatan sebab banyak dan seringnya ia bersujud

4. tapi di saat bersamaan, nabi menyebut diin mereka terlepas seperti lepasnya anak panah dari busurnya. #khawarij

5. bacaan Quran mereka juga bagus, kata nabi. tapi tak sampai melewati tenggorokan mereka. #khawarij

6. di kesempatan lain, nabi menyebut mereka dengan sebutan lebih parah: kilaabun naar. anjing2 neraka. #khawarij

7. cermati 2 paradoks ini: orang2 dengan ibadah luar biasa tapi miliki diin yang terlepas dari dirinya. statusnya: anjing2 neraka. #khawarij

8. tanda-tanda munculnya #khawarij sebenarnya telah tampak saat nabi masih hidup.

9. pembagian ghanimah yang nabi lakukan sekilas memang tampak timpang. tak adil. #khawarij

10. mungkin sama seperti yang dirasakan sahabat anshar ba’da Hunain. #khawarij

11. tapi reaksinya yg membedakan. bila sahabat Anshar akhirnya ridho pada keputusan nabi, lain halnya dengan mereka. #khawarij

12. tersebut nama Dzul Khuwaisirah, yang lantang menyebut nabi tak adil dalam membagi ghanimah. #khawarij 13. saat itu, Umar bin Khaththab telah ambil ancang-ancang utk bunuh Dzul Khuwaisirah. tapi dicegah oleh nabi. #khawarij

14. padahal, yg dilakukan Dzul Khuwaisirah telah memenuhi kriteria “layak bunuh” yang jadi sebab turunnya QS 4:65. #khawarij

15. maka nabi pun menyebut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh imam Bukhari & Muslim seperti yang diceritakan di awal twit ini. #khawarij

16. selang beberapa waktu & generasi kepemimpinan, gerakan ini ternyata tak padam. #khawarij menemukan momentumnya di saat peristiwa tahkim.

17. tahkim adl peristiwa “perjanjian damai” antara Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yg sah dg Muawiyah, gubernur Syiria yg berontak. #khawarij

18. Muawiyah berontak diduga sebab ketidakpuasannya terhadap sikap pemerintah tentang peristiwa terbunuhnya Utsman bin Affan. #khawarij

19. Ali sesungguhnya sudah mencoba kirimkan juru rundingnya terkait ketidakpuasan Muawiyah ini. #khawarij

20. tapi apa boleh buat, perundingan gagal. perang Shiffin meletus. #khawarij

21. di tengah perang, saat kondisi terdesak, Amr bin Ash mengusulkan rencana cukup jitu untuk balikkan keadaan. #khawarij

22. ia usul agar pasukan Muawiyah gantungkan mushaf di ujung tombak2 mereka sebagai tanda bahwa mereka hendak ber-tahkim. #khawarij

23. singkat cerita, diterimalah usul tersebut . perundingan diselenggarakan. “perjanjian damai” inilah yang disebut dengan tahkim. #khawarij

24. rupanya, ada beberapa pihak yang tak terima dengan jalan tengah yg diambil khalifah ini. mereka adalah orang2 #khawarij

25. setelah perundingan, Ali berbalik pulang dari Shiffin menuju Kufah. #khawarij menolak turut serta. mereka tuduh Ali langgar hukum Allah.

26. berjumlah 12000 pasukan, kaum #khawarij akhirnya singgah di Haura’.

27. di sinilah pertama kali #khawarij menyusun organisasi rapi yg dipimpin Abdullah bin Wahab ar Rasibi. mereka dikenal dg nama al Haruriyah.

28. tapi meski kabar rencana peperangan #khawarij pada Ali telah sampai ke telinga Ali, beliau tetap tenang.

29. sembari berkata, “aku tak akan perangi mereka sehingga mereka memerangiku.” #khawarij

30. mengapa #khawarij memilih berpisah dari Ali? ada 3 alasan yang akan dijelaskan nanti.

31. salah 1 tuntutan terkenal #khawarij pada khalifah adl, “inil hukmu illaa lilaah. hukum itu hanya milik Allah.” (QS 6:57)

32. atas dasar inilah kemudian banyak orang secara serampangan menuduh orang yang berusaha menegakkan hukum Islam sebagai #khawarij

33. padahal, bila kita mau teliti buku-buku sejarah, ada hal penting yang perlu kita ketahui di sana. #khawarij

34. Ibnu Abbas, sahabat nabi yg nabi doakan kefaqihan atas dirinya, menjelaskan pada kita tentang hal penting ini. #khawarij

35. didatanginya gerombolan #khawarij itu. beliau menantang debat.

36. pada Ibnu Abbas, #khawarij ungkapkan 3 alasan perangi Ali.

37. #1, Ali mengangkat beberapa orang sebagai pembuat keputusan hukum dalam urusan Allah. padahal Allah telah berfirman dg QS 6:57. #khawarij

38. #2, Ali & pasukannya berperang dan membunuh; tapi tak mau ambil ghanimah & tawanan perang. #khawarij

39. “kalau memang mereka adl mu’minin,” kata #khawarij, “lalu mengapa kami diperbolehkan perang tapi tak diperbolehkan menawan mereka?”

40. #3, Ali hapus titel “amirul mu’minin” dari dirinya. “sebab jika ia bkn amirul mu’minin,” kata #khawarij, “tentu ia adl amirul kaafirin.”

41. tuntutan ini kemudian dijawab satu persatu oleh Ibn Abbas. #khawarij

42. #1, Allah pun ternyata telah menyatakan bahwa Ia menyerahkan putusan hukumNya (di dunia) pada beberapa orang. #khawarij

43. di QS 5:95, Allah serahkan putusan hukumNya pada beberapa orang untuk bayar 4 dirham sebagai ganti pembayaran seekor kelinci. #khawarij

44. di QS 4:35, Allah serahkan penyelesaian sengketa suami-istri dengan masing2 seorang hakim dari pihak laki2 dan perempuan. #khawarij

45. tegaknya hujjah di hadapan #khawarij ini ternyata tak buat mereka kembali pada jalan yg benar.

46. dengan percaya diri, mereka berkata, “yang benar adalah pendapat kami.” #khawarij

47. Ibnu Abbas menjawab dengan simpel, “kalau begitu, permasalahannya sudah menyimpang.” #khawarij

48. #2, Ibnu Abbas bertanya, “lalu apakah kalian hendak menawan ibu kalian, Aisyah? padahal Allah telah berfirman dlm QS 33:6″ #khawarij

49. “sungguh,” kata Ibnu Abbas, “bila kalian berkata, ‘ia bukan ibu kami’, berarti kalian telah keluar dari Islam.” #khawarij

50. #3, terkait pelepasan gelar, rasul pun ternyata juga pernah melepas gelarnya, sama seperti Ali.#khawarij

51. dalam perjanjian Hudaibiyah, tertulis bahwa pakta tsb adalah kesepakatan antara Muhammad bin Abdullah dengan orang2 musyrik. #khawarij

52. dan kebetulan, penulis perjanjian tersebut adalah Ali bin Abi Thalib. #khawarij

53. selain cacat dalam berargumen, seruan #khawarij ini ternyata kadang berbanding terbalik dengan akhlaq mereka sendiri.

54. ada 4 peristiwa terkenal yang bisa kita cermati. #khawarij

55. #1, alkisah, di tengah perjalanan, mereka bertemu Abdullah bin Khabbab yang pernah mendengar suatu hadis yang bicara tentang #khawarij

56. #khawarij bertanya, “benarkah kau dengar yang seperti ini dari ayahmu, bahwa itu benar datang dari rasulillah?”

57. “benar,” jawab Abdullah bin Khabbab. #khawarij

58. seketika mereka menyeret Abdullah bin Khabbab ke pinggir sungai dan memenggal lehernya di sana. #khawarij

59. tak ketinggalan, #khawarij juga belah perut istri Abdullah yg sedang mengandung anaknya.

60. #2, berikutnya, mereka singgah di sebuah kebun kurma di daerah Nahrawan. kebetulan, ada sebutir kurma yang terjatuh dari pohonnya. #khawarij

61. salah seorang dari mereka memungutnya dan hendak memakannya. sayangnya, kawannya tak kalah sigap mengingatkan. #khawarij

62. “kau ambil kurma itu tanpa haqnya & juga belum membayarnya,” kata sang kawan. #khawarij

63. lantas diambil dan dibuanglah kurma itu. karena tak terima, seorang #khawarij ini kemudian membunuh kawannya sendiri.

64. jasad sang kawan akhirnya diberikan pada seekor babi milik seorang Ahlu adz Dzimmah. #khawarij

65. kemudian si pembunuh berkata, “orang seperti ini (yg mencegah si pembunuh memakan kurma) adalah kerusakan di muka bumi. #khawarij

66. lucu kan? pelaku nahi munkar justru disebut sebagai “kerusakan di muka bumi”. #khawarij

67. #3, ungkap takfir mereka sangat terkenal; yg menunjukkan bahwa orang2 yg berseberangan/di luar mereka adl orang kafir. #khawarij

68. “yg miliki pikiran berseberangan dg kami adl musyrik. yg melakukan dosa besar juga musyrik. yg tak mau gabung dg kami adl kafir.” #khawarij

69. #4, riwayat menonjol mereka di masa salaf berpuncak saat mereka berkonspirasi bunuh orang2 yg terlibat dlm tahkim. #khawarij

70. Abdurrahman bin Muljam, al Barak bin Abdullah, & Amr bin Bakr berkumpul di Makkah dan buat kesepakatan bersama. #khawarij

71. isi kesepakatan: Ibnu Muljam bunuh Ali; al Barak bunuh Muawiyah; Amr bin Bakr bunuh Amr bin Ash. #khawarij

72. Ibnul Jauzi berkata, berbagai bentuk kekerasan & trauma sejarah inilah yg kemudian membidani munculnya Mu’tazilah. #khawarij

73. Mu’tazilah terdiri dari berbagai paham & sekte. intinya, mereka menyerahkan ukuran baik/buruk pada akal mereka semata. #khawarij

74. konsep umumnya sama dengan #khawarij: akal buruk yang diperturutkan. tapi sampulnya berbeda.

75. #khawarij dikenal keras dalam berislam, sementara Mu’tazilah sebaliknya.

76. overall, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari #khawarij.

77. #1, anggapan bahwa hukum Allah tak memerlukan hakim yg mewakili Allah dlm menegakkan hukumNya adalah salah. #khawarij

78. mereka tak ubahnya seperti kaum #khawarij yang sifatnya tersirat dlm poin #1 berdebatan mereka dengan Ibn Abbas.

79. dalam bentuk yg lebih modern, “biarlah Allah yg menilai”, “manusia tak berhak menghukumi perbuatannya”, dll. #khawarij

80. biasanya, argumen “penyerahan pada tuhan” ini disampaikan oleh mereka yang mengaku berpikir liberal. #khawarij

81. tapi tak menutup kemungkinan disampaikan pula oleh orang lain. #khawarij

82. #2, semangat dlm beribadah saja tak cukup mengantarkan kita ke surga. Allah juga menghendaki hambaNya cermat dlm berilmu. #khawarij

83. rumusan mudahnya, ilmu, amal, da’wah. itu dijalankan secara berurutan. #khawarij

84. supaya tak terjebak dengan argumen dangkal semacam penolakan tahkim sebab QS 6:57, atau hal2 lainnya. #khawarij

85. tapi juga jangan sampai menjadikan kita begitu sibuk pada ilmu tanpa mengamalkannya. keduanya harus tetap seimbang. #khawarij

86. #3, akhlaq kita pada para sahabat tetap harus dijaga. mereka memang pernah salah & bukan orang yg ma’shum. #khawarij

87. yg salah kita katakan salah. tapi tentu tak layak bersikap berlebihan thd mereka yg berjasa begitu besar dlm da’wah Islam. #khawarij

88. sekedar referensi, ternyata masih ada orang yang menurut saya cukup adil dalam bersikap pada para sahabat. #khawarij

89. ia mampu tunjukkan kesalahan sahabat tanpa kehilangan rasa hormatnya pada mereka. #khawarij

90. namanya Abul A’la al Maududi. ulasan lengkapnya bisa dibaca dlm al Khilafah wal Mulk. #khawarij

91. #4, teori butterfly effect berlaku juga di sini. kesesatan #khawarij tak hanya lahirkan keburukan bagi diri mereka sendiri.

92. tapi juga lahirkan kesesatan lain yang dilakukan pihak lain. dalam hal ini, kesesatan lain itu bernama Mu’tazilah. #khawarij

93. #5, seperti Fir’aun (QS 40:29), #khawarij pun memandang perbuatan mereka sbg sebuah kebaikan. tapi keyakinan mereka jelas menyimpang.

94. meski begitu, #khawarij tak berargumen dg dalil2 kebebasan berpendapat. sebab mereka tau bahwa kebenaran ada dlm quran dan sunnah.

95. kesalahan fatal dlm memahami teks Quran dan Sunnah-lah yg kemudian jadikan mereka terjerumus dlm jurang kesesatan. #khawarij

96. #6, jangan sebut pelaku nahi munkar sebagai “pelaku kerusakan di muka bumi”. argumen ini mirip dengan argumen kaum #khawarij

97. #7, jangan mudah berikan cap kafir pada orang lain. temukan dahulu nash yg berkata demikian. Allah yg berhak tentukan cap kekafiran. #khawarij

98. selalu berpijaklah pada dalil. selalu berpegang teguhlah pada Quran dan Sunnah dalam bersikap. #khawarij

99. sekian tweeps, bila ada yang hendak menambahkan, saya persilakan. :)

100. maraji’: Talbis Iblis by Ibnil Jauzi; Tarikh Khulafa‘ by Imam as Suyuthi; Dirasatul Firaq by Tim Ulin Nuha Ma’had Aly an Nuur

sumber: @rezasyam

Cerita Jodoh....

0
Diposting oleh cahAngon on 06 Juli 2011 , in
Oleh Lhinblue

Bismillahirrahmanirrahim..

Menjelang Ramadhan, ada dua peristiwa yang sering kulihat disekitarku. Apa itu?

Mungkin sebagian Sahabat juga merasakan hal yang sama.

Ada dua hal yang sering terjadi menjelang Ramadhan. Hal pertama adalah banyaknya undangan walimatul’ursy (pernikahan) dan yang kedua adalah banyaknya kabar kematian. Pada tulisan kali ini, ijinkan aku untuk berbagi tentang hal pertama.

Cerita Jodoh(ku)..

Apa yang terlintas di benak Sahabat pertama kali ketika membaca judul tulisan ini??
Oohh.. Mungkin ada yang berpikir bahwa sang penulis akan berbagi tentang cerita jodohnya.

Tentunya di sini aku takkan berbagi tentang cerita jodohku karena aku sendiri belum mengalaminya. Namun, aku akan berbagi tentang cerita jodoh(ku). “Ku” yang dimaksudkan di sini adalah orang yang sudah mengalami proses dalam menjemput jodohnya. Setiap kita mempunyai scenario hidup termasuk cerita jodoh yaitu bagaimana proses penjemputan jodoh masing-masing. Mungkin ada yang awalnya tak saling kenal akhirnya menikah. Atau ada juga yang sudah kenal sejak lama dan akhirnya menikah walaupun tak pernah menduga sebelumnya.

Perkenankan aku untuk mengutip perkataan Pak Mario Teguh yang SUPER SEKALI: “Jodoh itu di tangan Tuhan. Benar. Tapi jika Anda tidak meminta dan mengambil dariNYA, selamanya dia akan tetap di tangan Tuhan.”

Ya! Jodoh itu adalah bagian dari rezeki, perlu diusahakan, perlu diikhtiarkan. Nah, proses ikhtiar dalam penjemputan jodoh inilah yang akan aku angkat dalam tulisan ini. Cerita Jodoh(ku), yang aku dapatkan dari sumber orang pertama dan orang kedua atau bahkan orang kesekian. Ada berbagai cerita yang aku angkat disini yang semoga saja bisa menginspirasi dalam mengikhtiarkan penjemputan jodoh kita. Cerita Jodoh(ku) part 1: Berawal dari FaceBook

Ada seorang ikhwan yang profesinya sebagai seorang trainer menemukan jodohnya via FaceBook. Bagaimana hal itu bermula? Mari aku ceritakan kisah tentang mereka.

Bagi seorang trainer, menjaga silaturahim dengan orang-orang yang telah ditrainingnya adalah sebuah keniscayaan. Begitupun dengan ikhwan trainer ini. Disetiap akhir training, ia selalu memberikan nama akun FBnya agar para peserta training bisa tetap menjaga silaturahim dengan sang trainer via FB.

Suatu hari, seperti biasa, ketika seorang trainer menulis status FB, pasti berbau hal-hal yang bisa memotivasi seseorang, seperti apa yang selama ini dilakukan mereka via training. Ijinkan aku untuk mengutip sebuah lirik yang mungkin tak asing ditelinga kita: “Berawal dari Facebook baruku.. Kau datang dengan cara tiba-tiba..”

Ya! Berawal dari sebuah status FB sang trainer yang begitu memotivasi para pembaca, ada salah seorang akhwat yang pernah menjadi peserta training yang mengomentari status tersebut. Intinya, sang akhwat tersentuh dengan kata-kata yang dituangkan sang trainer dalam statusnya. Dari situlah, sang trainer akhirnya berkunjung ke FB sang akhwat -karena merasa belum mengenal sang akhwat- hanya sekadar ingin mengingat-ingat mungkin sang akhwat pernah menjadi salah satu peserta trainingnya.

Tak dinyana, ketika memasuki halaman FB sang akhwat, ada sebuah rasa yang muncul dalam hati dan sebuah bisikan yang begitu halus dan berulang : “Aku yakin, dia jodohku..”. Interaksi dan komunikasi pun terjalin via FB hingga akhirnya sang trainer memutuskan untuk meminang sang akhwat menjadi istrinya. Gayung pun bersambut, sang akhwat menerima pinangan itu dan mereka menikah. Simple, isn’t it?

Cerita Jodoh(ku) part 2: Love at the first sight

Love at the first sight atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “cinta pada pandangan pertama”. Menurut penelitian para ilmuwan, cinta jenis ini sering terjadi pada laki-laki. Ketika seorang laki-laki melihat seorang perempuan dan dengan serta merta ada rasa cinta tumbuh darisana. Itulah yang dinamakan cinta pada pandangan pertama, ada suatu ketertarikan tertentu saat pertama kali melihat seorang perempuan.
Pada suatu agenda da’wah, yang tanpa hijab (pembatas antara ikhwan dan akhwat), seorang ikhwan —yang memang sedang mencari jodohnya— merasa menemukan jodohnya ketika ia melihat dari kejauhan ada seorang akhwat yang membuat jantungnya berdebar-debar dan muncullah bisikan dari hatinya : “Aha, dialah orangnya..”

Tentu, bagi aktivis da’wah ketika ada perasaan yang muncul terhadap lawan jenis, tak serta merta disampaikan secara langsung kepada yang bersangkutan. Sang ikhwan berjuang untuk mengikuti kata hatinya karena ada keyakinan yang mendalam bahwa akhwat itulah jodohnya. Karena ia pun sudah masuk dalam kategori ‘siap nikah’, maka tak ada kata lain selain untuk berta’aruf dengan sang akhwat. Ia mencari tahu siapa Murobbiyah (guru ngaji) sang akhwat dan mencari tahu nomor HPnya. Allah pun memudahkan jalannya. Sang murobbiyah akhwat ternyata adalah orang yang sudah dikenalnya. Sang ikhwan akhirnya menghubungi sang murobbiyah dan menyatakan diri untuk berta’aruf dengan akhwat yang dimaksud.

Sang akhwat yang tidak tahu menahu tentang sang ikhwan, akhirnya mengiyakan untuk melanjutkan proses ta’aruf, tentunya setelah istikharah panjangnya. Proses ta’aruf pun berlangsung, mulai pertemuan pertama, kedua, yang didampingi oleh guru ngaji masing-masing (tak berduaan), ada begitu banyak kecocokan, dan akhirnya pertemuan berlanjut ke pertemuan pihak keluarga masing-masing. Kedua pihak keluarga pun merasa cocok, tak ada masalah, hingga akhirnya sang ikhwan mengkhitbah (meminang) sang akhwat dan tanpa berlama-lama dalam proses, mereka pun menikah. Barakallah..

Cerita Jodoh(ku) part 3: Halalkan saja..

Jika dua cerita diatas berkisah tentang dua orang yang awalnya belum saling kenal dalam menemukan jodohnya, maka pada cerita ketiga ini, aku menceritakan kisah yang sedikit berbeda, dua orang yang sudah saling kenal dan memang mereka berjodoh pada akhirnya.

Cerita ini bermula dari tiga orang aktivis da’wah yang diamanahkan untuk pergi ke suatu kota untuk suatu tugas da’wah tertentu, untuk menetap agak lama di kota itu. Tiga orang ini terdiri dari dua akhwat dan satu ikhwan. Qadarullah, salah seorang akhwat tidak bisa pergi karena ada satu keperluan yang begitu mendesak yang tidak bisa ditinggalkan. Lantas bagaimana dengan tugas da’wah yang sudah diamanahkan kepada mereka bertiga? Akankah tetap berjalan dengan satu orang yang tidak ikut serta? Itu berarti hanya ada satu ikhwan dan satu akhwat yang akan pergi. Dan mereka berdua bukanlah mahramnya. Bukankah akan terjadi fitnah yang besar jika dua orang yang bukan mahramnya melakukan perjalanan bersama?

Maka, mereka pun berkonsultasi kepada sang qiyadah. “Ustadz, bagaimana kami bisa pergi berdua saja karena kami bukan mahram? Adakah yang bisa menggantikan al-ukh yang tidak bisa pergi itu? Ataukah ustadz ada saran lain?”

Sang ustadz menjawab dengan mantap: “Yasudah, halalkan saja..”. Akhirnya, mereka menikah dan melanjutkan perjalanan da’wah bersama. Subhanallah, inikah yang dinamakan ‘”menikah di jalan da’wah”?? Ketika hati tak lagi ragu, ketika da’wah menjadi alasan pernikahan mereka, bukan alasan lain yang bersifat duniawi.

Cerita Jodoh(ku) part 4: Ternyata jodohku dia..

Seorang ikhwan yang dikategorikan siap nikah, sedang berikhtiar menjemput jodohnya. Proposal nikah pun sudah diajukan kepada sang Murobbi untuk dicarikan pendamping hidup.

Tak lama berselang, ta’aruf dengan seorang akhwat pun dilakukan. Namun, proses kandas di tengah jalan. Ta’aruf-ta’aruf berikutnya pun demikian, tak ada yang sampai pelaminan bahkan khitbah pun belum. Berkali-kali ta’aruf, rupanya sang ikhwan belum juga menemukan jodohnya.

Hingga akhirnya pada suatu ketika, sang ikhwan ditawari seorang akhwat oleh sang Murobbi. Akhwat yang dimaksud tak lain tak bukan adalah adik kelasnya yang juga satu organisasi da’wah. Proses ta’aruf yang dijalani begitu lancar dan berlanjut hingga ke pelaminan.

“Ternyata jodohku dia..”, gumam sang ikhwan setelah pernikahan berlangsung. Mungkin akan ada suatu lintasan pikiran dalam benak sang ikhwan: “Andai saja dari dulu saya tahu kalo jodohku dia, dari awal aja proses dengan dia..”. Sayangnya, kita tak pernah tahu siapa jodoh kita sebelum kita benar-benar menemukannya dan menikah dengannya.

***

Sahabat, begitulah beberapa cerita jodoh(ku) yang bisa aku angkat dalam tulisan ini. Ada yang pertama kali berinteraksi, langsung mengetahui bahwa dia jodohnya. Adapula yang sudah kenal sebelumnya dan tidak pernah menduga, ternyata berjodoh. Jodoh benar-benar misteri, tinggal kita yang memilih bagaimana proses penjemputan jodoh yang akan kita torehkan dalam cerita jodoh(ku). Apapun ikhtiar yang dilakukan, semoga menuai berkah Allah. Jika di awal jalan menuju pernikahan saja sudah tidak berkah, maka mungkinkah keberkahan berumah tangga akan terwujud? Semoga kita bisa menjaga keberkahan proses dari awal hingga akhir.

Sahabat, memang betul bahwa Allah pembuat scenario terbaik, sutradara terbaik dalam kehidupan ini. Tapi ingat! Kita adalah aktornya, performance aktor lah yang akan dilihat, bisakah sang aktor berperan sesuai dengan yang diharapkan sang sutradara seperti yang tertuang dalam scenario?

Allah memang sudah menetapkan jodoh kita di Lauh Mahfudz sana, jauh sebelum kita lahir ke dunia ini. Apakah kita akan berjodoh dengan orang yang belum dikenal sebelumnya atau bahkan orang yang sudah kita kenal dan dekat di sekitar kita. Tinggal kita yang memilih akan menjemput jodoh yang disertai keberkahan atau tidak.
Lantas apa yang dimaksud dengan berkah Allah dan bagaimana cara agar apa yang dilakukan senantiasa mendapat keberkahan dari Allah?

Berkah, jika dilihat dari bahasa berupa kata ‘al-barakah’, yang artinya berkembang, bertambah dan kebahagiaan. Asal makna keberkahan, begitu Imam Nawawi berkata, ialah kebaikan yang banyak dan abadi.

Ada dua syarat agar barakah Allah senantiasa menaungi kita. Pertama, iman kepada Allah. Jadi, hanya orang mukminlah yang mendapatkan barakah Allah, seperti yang Allah sampaikan langsung melalui surat cintaNYA:

”Andaikata penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. (QS. Al-A’raaf [7] : 96)

Orang yang merealisasikan keimanannya kepada Allah, dengan hanya bergantung padaNYA, yakin padaNYA, senantiasa menyertakan Allah dalam setiap apa yang dilakukan, merekalah orang-orang yang akan mendapatkan barakah Allah. Semoga kita termasuk ke dalamnya. Aamiin.

Syarat kedua, amal shalih. Amal shalih adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-NYA, sesuai dengan syariat yang diajarkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam.

Jadi, untuk meraih keberkahan dalam ikhtiar menjemput jodoh, kita harus YAKIN ke Allah bahwa jodoh kita takkan pernah tertukar. Kita pun harus menyertakan Allah dalam setiap mengambil keputusan terkait jodoh ini, selalu istikharah memohon petunjukNYA. Dan yang tak kalah penting, perbanyak amal shalih, semakin dekat ke Allah dan menjauhi apa-apa yang dilarangNYA. Tidak bermaksiat ketika proses menjemput jodoh itu berlangsung. Tidak ada jalan berdua yang akan mendekati zina, tidak ada sms mesra dengan kata-kata penuh cinta, tidak ada chatting untuk hal-hal yang tak penting, sebelum akad ditunaikan.

Setiap orang yang sedang dimabuk cinta —tulis Dr. Khalid Jamal dalam buku Ajari Aku Cinta di halaman ke-25— pasti ia tidak menghendaki kekasihnya merupakan salah satu komponen kemaksiatan yang ia lakukan. Demikian pula ia tidak mau menjadi salah satu komponen kemaksiatan yang dilakukan kekasihnya. Camkanlah arti kata cinta yang amat mulia tersebut.

Bukankah kita sudah yakin dengan janji-NYA yang tertuang seperti ini dalam ayat cintaNYA?

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).” (QS. An-nuur [24] : 26)

Maka, hal yang paling tepat untuk dilakukan dalam penantian bertemu dengan jodoh hanyalah memperbaiki diri. Yakinlah, ketika diri ini sedang berusaha memperbaiki diri, maka ia-pun yang entah berada di belahan bumi yang mana, yang telah tertulis dalam kitabNYA, juga sedang berusaha memperbaiki diri. Dan semoga Allah mempertemukan kita dengannya dalam kondisi keimanan terbaik yang mampu untuk diusahakan.
Sahabat, jika diibaratkan hari ini kita berada pada waktu pagi setelah sarapan, maka bertemunya kita dengan sang jodoh adalah waktu makan siang kita. Jika sudah tiba waktu makan siang, maka kita pun akan segera sampai pada waktu makan siang kita. Tinggal bagaimana kita memanfaatkan waktu dari pagi hingga siang itu untuk mengisinya dengan hal-hal yang bermanfaat bukan sekadar menunggu jam makan siang yang akan membuat kita menjadi bosan.

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam ikhtiar menjemput jodoh. Selain berikhtiar mencari atau meminta dicarikan pendamping hidup, satu hal yang paling penting adalah mempersiapkan diri menuju gerbang pernikahan. Bukan, bukan persiapan hari H resepsi pernikahan yang cuma satu hari yang aku maksudkan disini. Tapi, hari-hari setelah hari H: sudah siapkah kita menjadi seorang suami/istri, sudah siapkah kita menjadi ayah/ibu, sudah siapkah kita menjadi seorang menantu, sudah siapkah kita menjadi adik/kakak ipar, sudah siapkah kita menjadi bagian dari keluarga besar suami/istri kita, dan sudah siapkah kita menjadi seorang tetangga? Dan pertanyaan utama yang patut dipertanyakan adalah akan dibawa kemana bahtera rumah tangga kita nantinya??

Maka, Sahabat, mari kita tunggu waktu makan siang kita dengan menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat, bukan saja menyiapkan diri menuju gerbang pernikahan, tapi juga menyibukkan diri dengan amanah yang saat ini kita emban. Jangan sampai kita focus menyiapkan diri menuju pernikahan tapi malah menelantarkan apa-apa yang saat ini Allah amanahkan kepada kita. Umat butuh kontribusi konkret dari kita -para pemuda-, maka bekerjalah. Bekerja untuk Indonesia. Bekerja untuk Allah.

Terakhir, ijinkan aku mengutip sebuah kalimat dari Majalah Ummi edisi 02/XVII/Juni 2005:

"... menikah justru akan membuka pintu rizki, bila dilakukan dengan persiapan yang matang, pemikiran yang tepat dan niat yang ikhlas. Mudah-mudahan Allah berkenan memberikan kemudahan kepada kita semua..."

By: LhinBlue, yang sering khilaf dalam berkata-kata, yang masih dangkal dalam setiap ilmu (perempuanlangitbiru.multiply.com/)

Khitanan Massal, Ahad 3 Juli 2011

0
Diposting oleh cahAngon on 05 Juli 2011 , in
DPRa PKS Cipinang Besar Utara




Belakang Kika (Marjuki, Rahman, Rojak, 3 orang Tim Medis, Sugiyanto, Sujana, Daryanto, LEMSOS DPC Rudi Kartono), Tengah Kika (Agus Irawan, Banu, Saiful)Depan Kika (Saipul Rahman, Suparto, Sofiyan,Rofi'i,Akbar, Rifa'i )      

Tim 12


 



Tunggu Antrian






Ka.PanPel & Tim Medis





Tim Alih Salur








40 Peserta Khitanan Massal

KESUNGGUHAN MEMBANGUN PERADABAN

0
Diposting oleh cahAngon on 01 Juli 2011 , in
Semua kesungguhan akan menjumpai hasilnya. Ini bukan kata mutiara, namun itulah kenyataannya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang diusahakan dengan sepenuh kesungguhan. Kadang kita mengalami peristiwa hidup tidak seperti yang kita inginkan, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesungguhan dalam menggapainya. Kita terlalu santai, atau pasrah sebelum bekerja keras mencapai cita-cita.

Cobalah sedikit kita tengok kesungguhan orang-orang Hollywood bekerja menghasilkan karya film. Kesungguhan mereka tampak dalam besaran biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan film, dan tampak pula dari kualitas produk yang dihasilkan. Kita tercengang melihat kesungguhan insan perfilman Hollywood yang mudah sekali menghamburkan dana ratusan juta dolar Amerika, demi memuaskan ambisi mereka. Padahal, dari keseluruhan usaha dan kesungguhan tersebut, hasilnya hanyalah : sebuah film ! Ya, film berdurasi dua jam. Diputar di bioskop dan layar televisi. Sekali orang menonton, mungkin ada yang mengulang menonton sekali lagi. Setelah itu bosan, tidak akan mengulang menontonnya lagi. Seluruh kesungguhan tim dalam menggarap sebuah film, mengeluarkan dana ratusan juta dolar Amerika, dan hasilnya hanyalah panggung hiburan. Hanya film. Sebuah khayalan, sebuah ketidakseriusan, ketidaksungguhan, karena bernuansa fiksi walau diangkat dari kisah nyata yang pernah ada.

Coba kita perhatikan. Film Avatar menjadi film paling mahal yang ada saat ini. Film yang diproduksi James Cameron ini menghabiskan biaya 500 juta dolar Amerika untuk pembuatannya. Berikutnya adalah film Pirates of the Caribbean: At World’s End buatan Gore Verbinski, menghabiskan biaya 300 juta dolar Amerika. Peringkat ketiga adalah film Spiderman 3 produksi Sam Raimi, menelan biaya produksi 258 juta dolar Amerika.



Peringkat keempat adalah film Pirates of the Caribbean: Dead Man’s Chest buatan Gore Verbinski, memerlukan biaya 225 juta dolar Amerika. Peringkat kelima adalah film X-Men: The Last Stand produksi Brett Ratner yang menghabiskan dana 210 juta dolar Amerika. Setelah itu barulah film Titanic. Film produksi James Cameron tahun 1997 ini menghabiskan biaya 200 juta dolar Amerika, padahal pembuatan kapalnya sendiri “hanya” memerlukan 123 juta dolar Amerika pada masanya.

Pada contoh film Avatar, biaya produksi 500 juta dolar Amerika dianggap kecil, karena sampai dengan awal tahun 2010 kemarin telah menghasilkan uang US $ 1,840,797,418. Fantastik, baik dana pembuatan maupun hasil yang didapatkan dari pemutaran film Avatar di seluruh dunia, selama setahun saja. Dari modal US $ 500 juta, hanya setahun di pasaran, sudah kembali US $ 1,8 M.

Coba kita rupiahkan, dengan kurs US $ 1 sama dengan Rp 8.600. Biaya pembuatan film Avatar adalah Rp 4.300.000.000.000 atau 4,3 trilyun rupiah. Bisakah kita hitung, proyek dakwah apakah yang bisa dibiayai dengan 4,3 trilyun rupiah ? Proyek kebaikan apa saja yang bisa dihadirkan dengan sediaan dana 4,3 trilyun rupiah ? Mimpi apa saja yang bisa terwujudkan oleh dana sejumlah itu ? Cobalah kita buat proposal untuk menghabiskan dana pembuatan film Avatar itu. Ternyata mereka habiskan begitu saja demi membuat hiburan bernama film.

Di Hollywood, dana 4,3 trilyun rupiah ternyata hanya diwujudkan dalam sebuah tayangan berdurasi sekitar 2 jam. Ya, hasilnya hanyalah film, hanya hiburan, hanya khayalan, hanya ketidaksungguhan. Padahal prosesnya sangat bersungguh-sungguh, namun hasilnya berupa hiburan dan tontonan saja. Kita sering mendengar keluhan sulitnya menghadirkan tuntunan, karena tidak ada yang serius membiayai, sedangkan untuk tontonan begitu mudah orang mengeluarkan biaya.

Dengan kurs yang sama (kita samakan kurs-nya sekedar untuk memudahkan penghitungan), kita bisa menghitung produksi film Titanic menghabiskan biaya Rp 1.720.000.000.000, atau 1,72 trilyun rupiah. Dana itu juga dianggap murah, karena sampai awal tahun 2010 telah mengeruk keuntungan sebesar US $ 1,835,300,000 atau sama dengan Rp 15.783.580.000.000, yaitu sekitar Rp 15,8 trilyun.Jika kita ambil sampel enam film itu saja, total biaya produksinya mencapai US $ 1.693.000.000, atau sekitar Rp 14.559.800.000.000. Ya, 14,5 triliun rupiah hasilnya hanyalah enam buah film, enam tontonan, enam hiburan. Uang dalam kisaran Rp 14 triliun, apakah yang bisa dilakukan di Indonesia dengan uang sejumlah itu ? Coba kita tengok salah satu program pemerintah Indonesia, yang dikoordinasikan oleh Kementrian Koordinator Kesra.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 14 triliun untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri pada tahun 2010 kemarin. Menko Kesra menyatakan, peningkatan alokasi anggaran untuk PNPM bisa membantu masyarakat untuk membangun dan mengembangkan potensi diri hingga bisa keluar dari kemiskinan.


Menurut Menko Kesra, PNPM Mandiri merupakan wadah pembelajaran bagi masyarakat terhadap nilai moral dan etika, “Masyarakat dibimbing untuk membangun kemitraan dalam mewujudkan keinginan bersama”. Agung Laksono menyebutkan, jumlah tersebut meningkat jika dibanding tahun 2009 yang sebesar Rp 9,9 triliun. Peningkatan ini karena respons masyarakat terkait program PNPM sangat positif. Dengan program ini masyarakat dibina dan diberdayakan untuk menghidupkan kembali nilai-nilai tradisi yang baik, menguatkan semangat kegotongroyongan sosial dan ekonomi dalam rangka meningkatkan keberdayaan dan kemandirian masyarakat.

Kita bisa melihat anggaran PNPM Mandiri selama satu tahun hanya setara dengan biaya pembuatan enam buah film Hollywood saja. Enam film itu kalau kita lihat berturutan hanya memerlukan waktu satu hari saja. Padahal jika digunakan untuk program pemberdayaan masyarakat, ternyata bisa menjadi program nasional selama satu tahun. Luar biasa etos dan kesungguhan insan perfilman Hollywood, tidak berhitung uang yang dikeluarkan, demi sempurnanya produk sesuai yang diharapkan.

Lalu bagaimanakah dengan kesungguhan kita melakukan proyek kebaikan selama ini ? Bagaimana kesungguhan kita melakukan proses pembangunan manusia Indonesia seutuhnya ? Bagaimana kesungguhan kita dalam melakukan dakwah ? Sudah pasti, kesungguhan tidak bisa diukur dari banyaknya dana yang dikeluarkan. Namun perbandingan tadi saya angkat dalam rangka untuk menunjukkan betapa sebuah hiburan, sebuah tontonan, ternyata dibangun dari kerja keras dan kesungguhan menghadirkan berbagai hal terbaik, sehingga biayanya menjadi mahal.

Sekedar membuat tontonan 2 jam, proses pembuatannya berbulan-bulan, menggunakan berbagai peralatan canggih, menghimpun sangat banyak pakar dan keahlian, melibatkan ratusan hingga ribuan orang dalam pembuatannya. Mereka sangat perfect dalam pengambilan gambar, sehingga harus melakukan latihan serius dan harus mengulang-ulang adegan demi mendapat hasil yang sempurna. Tidak jarang harus membuang banyak bagian karena hasilnya tidak memuaskan. Dalam proses animasi, mereka menggunakan teknologi super canggih untuk mendapatkan hasil maksimal. Bayangkan bagaimana harus menggambarkan proses tenggelamnya kapal Titanic agar tampak seperti nyata.

Sementara untuk melakukan kebaikan, kadang belum tampak usaha yang serius dan belum tampak kesungguhan yang optimal dalam merancang maupun menjalankan programnya. Padahal yang akan dihasilkan bukanlah tontonan, bukanlah hiburan, namun sebuah peradaban yang nyata. Kita masih banyak permakluman dan permaafan kepada kegiatan yang ala kadarnya, yang kurang terencana, yang kurang bagus manajemennya. Semua kita maklumi sendiri, dengan alasan masih belajar, sedang berproses, harus bersabar, dan lain sebagainya.Padahal kita tidak sedang mengada-ada tentang gambaran kapal Titanic, yang kita lakukan justru membangun sebuah kapal peradaban sesungguhnya. Kapal yang tidak boleh pecah dan karam. Kapal yang akan membawa kehidupan menuju kepada kebaikan dan cahaya. Kapal yang akan menjauhkan penumpangnya dari kerusakan, dan membawa mereka semua dalam bimbingan Ketuhanan. Kapal yang akan menghantarkan kepada pulau harapan. Seharusnya dilakukan dengan segenap kesungguhan jiwa, dilakukan dengan segenap pikiran dan perasaan. Bukan ala kadarnya, bukan semaunya, bukan sesempatnya.

Sudahkan kita bersungguh-sungguh melakukan kebaikan ? Sudahkah kita menghadirkan segenap kesungguhan dalam kerja di medan perjuangan ? Ingatlah, hasil akhir yang kita dapatkan bukanlah sebuah hiburan, bukanlah sebuah tontonan, namun sebuah peradaban. Sebuah kehidupan. Sebuah harapan.

Mari bekerja sepenuh kesungguhan. 


http://cahyadi-takariawan.web.id