Jangan Bersedih Jika Mendengar Kata-kata Kasar, Karena Kedengkian Itu Sudah Ada Sejak Dulu

0
Diposting oleh noname on 07 Februari 2012 , in ,
Jangan Bersedih Jika Mendengar Kata-kata Kasar,
Karena Kedengkian Itu Sudah Ada Sejak Dulu

Tamaklah menghimpun keutamaan, dan tekunlah
abaikan celaan si pendengki.
Ketahuilah bahwa umur itu adalah saat-saat kebaikan diterima
dan setelah kematian kedengkian itu terputus dengan sendirinya

Seorang ulama kontemporer mengatakan,

 "Kepada orang-orang yang sangat sensitif terhadap kritikan agar mereka menuangkan apa saja yang dingin ke dalam syarafnya pada saat menghadapi kritikan yang pedas dan menyengat."

Dikatakan, sungguh hebat Allah menempatkan kedengkian itu,
Ia sungguh adil. Berawal dari pertemanan, lalu membunuhnya.

Al-Mutanabbi mengatakan,

"Kenangan seseorang itu adalah umurnya
yang kedua, dan keinginannya
yang tak kesampaian.
Selebihnya adalah kesibukannya."

Sahabat Ali r.a. mengatakan,
 "Kematian adalah taman yang terjagaketat."

Seorang bijak bestari mengatakan,
"Seorang pengecut mati beberapa kali. Sedangkan, pemberani hanya mati sekali."

Jika Allah menginginkan kebaikan pada seorang hamba di saat-saat
yang tertekan, maka Dia menjadikan hamba itu mengantuk sebagai wujud
penjagaan dari-Nya.

Hal yang sama pernah terjadi pada diri Thalhah r.a.
pada saat perang Uhud, sebelum perang dimulai. Karena begitu berat
kantuknya sampai-sampai pedang yang dipegangnya jatuh beberapa kali.
Itu sebagai wujud ketenangan dan kedamaian di dalam hati.

Namun ada juga kantuk untuk ahli bid'ah. Syabib ibn Yazid merasakan
kantuk yang tak tertahankan saat ia sedang menunggang seekor baghlah
 (hewan peranakan kuda dengan keledai).

 Dia adalah seorang lelaki yang
sangat pemberani. Sedangkan isterinya, bernama Ghazalah, adalah seorang
perempuan pemberani yang pernah mengusir Al-Hajjaj.

Seorang penyair mengatakan,

"Menjadi singa ketika berhadapan denganku,
tapi dalam perang ia menjadi seekor burung yang tak berdaya
lari terbirit-birit hanya karena suitan saja
Tidakkah engkau keluar menantang Ghazalah yang sombong
atau hatimu dengan dua sayapnya akan segera terbang."

Allah berfirman,

{Katakanlah: "Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu
dari dua kebaikan. Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan
menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya atau (azab) dengan
tangan kami. Sebab itu tunggulah, sesungguhnya kami menunggu-nunggu
bersamamu."}
(QS. At-Taubah: 52)

Firman'Nya yang lain,

{Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai
ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia,
niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu. Dan barangsiapa menghendaki
pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.}

(QS. Ali 'Imran: 145)

Seorang penyair lain berkata,

"Pernah aku bilang pada jiwa, namun malah terbang menjadi
bayangan pahlawan, celaka engkau, kenapa tidak memperhatikan
Jika kau mohon sehari saja diundurkan dari ketetapan ajal,
tak akan dipenuhi.
Bersabarlah menghadapi maut, bersabarlah
toh tak seorang pun mampu menggapai keabadian.
Pakaian kehidupan itu bukanlah pakaian kekuasaan
karena bisa diambil dari seorang saudara yang menginginkan."

Singkatnya, syair ini berarti bahwa jika ajal telah datang, maka tidak
akan diajukan dan tidak akan pula diundurkan walau hanya satu jam.

Ali ibn Abi Thalib mengatakan,

"Kapan aku harus lari dari dua hari kematianku,
hari yang telah ditentukan atau kah hari yang tidak ditentukan.
Pada hari yang tidak ditentukan aku tak takut,
karena yang telah ditentukan itu tidak bisa diubah dengan
kewaspadaan."

Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata:

 "Carilah kematian, niscaya kalian
akan diberi kehidupan."

Rehat

Jangan bersedih, sebab Allah senantiasa membela Anda, para malaikat
selalu memintakan ampunan untuk Anda, orang-orang mukminin bersatu
mendoakan diri Anda setiap usai shalat, Nabi memberikan syafaat, dan ab
Qur'an memberikan janji yang baik. Namun di atas segalanya, ada kasih
sayang Dzat Yang Maha Pengasih.

Jangan bersedih, sesungguhnya satu kebaikan itu akan dibalas dengan
sepuluh kali lipatnya hingga tujuh ratus kali lipat. Bahkan dengan kelipatan
yang tidak terhingga. Sedangkan kejahatan itu hanya akan dibalas dengan
kejahatan yang serupa, kecuali jika Allah memberikan ampunan.

Bukankah Allah memiliki demikian banyak kemurahan yang tidak ada bandingannya?
Jangan bersedih, karena Anda termasuk pemuka-pemuka tauhid,
pembawa agama yang hak, dan ahli kiblat. Dalam diri Anda terdapat dasar
cinta kepada Allah dan cinta kepada Rasululah. Anda merasa menyesal
saat melakukan dosa, dan gembira saat melakukan kebaikan. Anda memiliki
kebaikan tapi tidak menyadarinya.

Jangan bersedih, sebab Anda selalu berada dalam kebaikan, baik dalam
keadaan sengsara maupun bahagia, dalam keadaan kaya maupun miskin,
dan dalam keadaan tertekan maupun lapang.

Sebagaimana Rasulullah sabdakan,

"Sungguh unik perkara orang mukmin itu! Semua perkaranya adalah
baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi sebuah kebaikan
baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itu juga menjadi sebuah
kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin."
La Tahzan 'Aidh al-Qarni

Share This Post

0 komentar:

Posting Komentar