Calon gubernur DKI Jakarta Hidayat Nurwahid tak begitu banyak menanggapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), yang menempatkan pasangan incumbent Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli berpeluang menang dalam satu putaran, dengan mengantongi suara 49,1 persen.
“Yang penting jangan gunakan riset untuk alat politik,” ujar Hidayat sesampainya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, untuk menjalani tes kesehatan (Senin, 9/4).
Tapi sebelumnya, kepada Rakyat Merdeka Online, Hidayat mengungkapkan, untuk memenangkan pemilihan gubernur DKI Jakarta satu putaran diperlukan suara 50 persen plus 1. “Dalam konteks itu, belum ada pasangan yang mencapai suara 50 persen plus satu,” tegas Hidayat.

Kedua, lanjutnya, juga harus ditegaskan, bahwa hasil survei itu andai pilkada Jakarta diselenggarakan pada saat survei itu digelar, yaitu 26 Maret sampai 1 April 2012. “Padahalkan, pilkada baru akan diselenggarakan pada 11 Juli,” imbuhnya.
Meski begitu, mantan Presiden PKS ini mengakui bahwa pesaingnya, Fauzi Bowo sudah dikenal masyarakat. Karena memang, Fauzi Bowo sudah lama bekerja di pemerintahan provinsi DKI Jakarta. Mulai dari Kepala Dinas Tata Kota, Bapeda, Wakil Gubernur hingga kemudian saat ini menjadi Gubernur. Namun, Hidayat menambahkan, selama Fauzi Bowo menjabat persoalan Jakarta seperti banjir macet, premanisme, kemiskinan dan lain sebagainya, masih belum teratasi.
“Yang juga harus tegaskan bahwa, disitu (survei LSI) ada pernyataan keparcayaan publik terhadap Foke, katanya cukup puas karena berhasil mengatasi masalah banjir. Faktanya ketika survei diselengnggarakan pada tanggal 1 April, setelah 1 April, minggu kemarin, terjadi banjir di Jakarta. Ternyata banjir tetap terjadi, tidak bisa diatasi,” tandasnya.

Sumber : http://www.rmol.co/read/2012/04/09/60098/Hidayat-Nur-Wahid:-Setelah-Survei-LSI,-Faktanya-Banjir-Kembali-Landa-Jakarta-